Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah
istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia
dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi
Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV,
peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya
ponsel).
Peranan Teknologi Informasi Pada Masyarakat Indonesia
Perkembangan
Teknologi Informasi adalah sesuatu yang menggembirakan. Namun
perkembangan rupanya tidak lepas dari cacat yang melekat pada manusia,
dan pada segala sesuatu yang keluar dari buah tangannya, terutama dalam
soal pendidikan di perguruan tinggi. Cacat tersebut membuat saya
tertarik untuk merefleksikan dampak multidimensional dari penggunaan TI
yang canggih di dalam proses pembelajaran. Pertanyaan yang akan coba
dijawab di dalam tulisan singkat ini adalah, bagaimana bentuk teknologi
informasi, dalam hal ini TI, yang baik, yang mampu membebaskan manusia
dari belenggu kebodohan dan kemiskinan, serta sungguh efektif
memberdayakan bangsa di dalam proses pendidikan.
A. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Dalam
dunia pendidikan teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan
seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari
Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai sebagai kombinasi
teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet
merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya
interaksi antara dua orang atau lebih. Salah satu pernanan TIK dalam
dunia pendidikan saat ini adalah dengan munculnya E-Learning
(Pembelajaran Elektronik). Kemampuan internet memungkinkan terjadinya
proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif
dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
E-Learning
merupakan dasar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk
dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang
guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target
waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus
dikeluarkan oleh sebuah program pembelajaran atau program pendidikan.
Gambar. Contoh Situs e-learning www.e-dukasi.net
Dengan
demikian e-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat
biaya pendidikan untuk belajar menjadi lebih ekonomis. E-learning
mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta
didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta
didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan
belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam
dunia bisnis peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan
untuk perbisnisan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce
(e-bisnis) atau perbisnisan elektronik. E-Commerce adalah perbisnisan
menggunakan jaringan komunikasi internet.
E-commerce
merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih
luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan
dll. Selain teknologi jaringan www, e-bisnis juga memerlukan teknologi
basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik
(e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya
sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-bisnis ini.
E-bisnis
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali
banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu
halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perbisnisan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan
yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online
yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai
seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal.
C. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
Dalam
dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya
transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet
Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet
Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindah bukuan,
pembayaran tagihan, dan informasi rekening.
Di
kota-kota besar, kita dapat memastikan kebanyakan orang telah mempunyai
rekening di bank. Rekening yang bisa berupa tabungan, rekening koran,
giro, ataupun deposito. Tapi melakukan transaksi di kantor bank
terkadang memakan waktu cukup lama terutama harus antri menunggu
giliran. Tidak jarang karena kesal dan tidak sabar menunggu dilayani
sehingga memanfaatkan cara lain yaitu seperti menggunakan ATM (anjungan
tunai mandiri) bank yang tersebar di beberapa tempat. Namun terkadang
seseorang bisa bertambah kesal karena di depan ATM ternyata terdapat
barisan orang yang mengantri pula.
Nah,
muncullah ide untuk memanfaatkan internet sebagai salah satu jalur
transaksi perbankan yang lebih mudah diakses dimanapun seperti di rumah
atau kantor dan juga kapanpun selama 24 jam satu minggu penuh. Internet
banking yang juga dikenal dengan istilah online banking ini menurut
situs wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi
lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi
sistem keamanan.
Bagi
sebagian orang, internet banking sangat membantu karena bisa melakukan
transaksi perbankan di luar jam kerja bank yang sering pendek. Hanya
membutuhkan koneksi internet dan web browser seperti Internet Explorer.
Sama sekali tidak memerlukan perangkat lunak atau perangkat keras secara
khusus. Jumlah konsumen perbankan yang memilih internet banking sebagai
cara yang paling disukai untuk menangani keuangannya dewasa ini
berkembang dengan sangat cepat. Hal ini disebabkan mereka menyukai
berbagai kemudahan dan fitur yang tersedia dalam internet banking.
Gambar. Aktivitas Internet banking dengan menggunakan laptop
Internet
banking biasanya menyediakan fitur pembayaran berbagai rekening baik
listrik, telepon, kartu kredit dan sebagainya secara online. Selain itu,
setiap saat para konsumen bisa memeriksa dan mengunduh daftar transaksi
keuangan mereka atau jumlah simpanan secara online. Di Indonesia,
internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak
beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia
yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, Lippo
Bank, Permata Bank dan sebagainya.
Mungkin
ada orang yang ragu menggunakan internet banking lantaran cemas pada
sistem keamanan internet yang sering dibobol oleh hacker atau cracker.
Terutama sistem keamanan dengan otorisasi password yang sudah cukup aman
bagi kebanyakan situs belanja online ternyata belum dianggap aman bagi
internet banking di beberapa negara. Beberapa bank melengkapi sistem
keamanan internet banking dengan sistem tambahan seperti enkripsi dan
penggunaan password ganda yang salah satunya selalu berubah-rubah setiap
melakukan transaksi perbankan online.
Sistem
password ganda itulah yang diadopsi beberapa bank di Indonesia untuk
melindungi konsumen internet banking-nya seperti sistem KeyBCA yang
digunakan BCA. Pelanggan bank tersebut setiap ingin melakukan transaksi
perbankan lewat internet banking tidak hanya harus menggunakan PIN
(personal identification number) sebagai password, namun juga harus
menggunakan KeyBCA, semacam kalkulator elektronik untuk mengeluarkan
password yang selalu berbeda untuk mengotorisasi transaksi tersebut.
Ada
beberapa strategi lainnya untuk melindungi internet banking seperti
menggunakan pembaca kartu chip bank konsumen yang bisa mengeluarkan
password yang hanya bisa dikenali kartu tersebut. Cara lain yaitu
sertifikat digital yang dapat mengotorisasi transaksi perbankan online
dengan menghubungkannya pada peralatan fisik milik konsumen seperti
komputer atau ponsel. Memang sistem keamanan internet banking tidak
pernah 100% aman, namun penelitian menunjukkan perbankan konvensional
justru lebih rentan pada penipuan keuangan daripada internet banking.
Dampak Positif Penggunaan Teknologi Informasi
Seiring
dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, Para pelaku
IT mulai gencar memanfaatkan kemajuan tersebut. Khususnya dalam bidang
Teknologi Informasi, para pelaku IT dapat memperoleh kemudahan dalam
setiap urusannya. Teknologi
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berfungsi
untuk menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi
tersebut dengan berbagai bentuk media dan format (image, suara, text,
motion pictures, dsb). Dampak Teknologi Informasi tersebut terbagi atas
2, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dilihat dari segi dampak positif, misalkan di bidang jasa pelayanan kesehatan. Institusi kesehatan menggunakan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan secara terpadu dari pendaftaran pasien sampai kepada system penagihan yang bisa dilihat melalui internet. Contoh lain misalnya di bidang hiburan. Sekarang banyak bermunculan polling atau layanan masyarakat dalam bentuk SMS (Short Message Service), termasuk juga untuk sistem perbankan.
Setelah dirasakan bahwa teknologi Informasi dapat menggantikan cara konvensional yang memberikan benefit, maka orang mulai melihat kelebihan lainnnya, misalnya menggantikan sarana pengiriman surat dengan surat eletronik (e-mail), pencarian data melalui search engine, chatting, mendengarkan musik, dan sebagainya dimana pada tahapan ini orang sudah mulai menginvestasikan kepada perangkat komputer. Nah, dari manfaat yang didapatkan, teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang.
Orang sudah mau investasi dalam menyediakan perangkat keras dan lunak untuk mengelola data dan menghasilkan laporan secara lebih akurat dan menyeluruh. Dari level top management proses pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan sehingga keputusan yang diambil akan terstruktur dan terarah (Executive Decision Making). Tahapan terakhir dimana orang sudah berani menginvestasi secara optimal untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia untuk mengoperasikan bisnisnya. Pemanfaatkan teknologi infomasi sudah secara menyeluruh dan terpadu untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan meningkatkan effisiensi dan effektivitas perusahaan.
Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi
Pernahkah
kita sadari di lain sisi, kita mendengar dampak negatif dari
pemanfaatan teknologi? Salah satu penelitian yang di lakukan di
Universitas Tohoku Jepang menunjukan bahwa jika anak-anak dijejali aneka
permainan komputer, maka lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di
sebagian otaknya (masih mau main game berlama-lama lagi?). Atau seperti
kejadian di Thailand di mana seorang gadis remaja gantung diri karena
frustasi tidak dapat menyelesaikan permaian bomber man. Di bidang
kriminalitas, walaupun belum ada penelitian yang kongkret tapi dipercaya
bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan computer dengan
tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permaian komputer
yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan. Di bidang perbankan,
lebih mengkhawatirkan lagi penggunaan kartu kredit illegal (carding). Belum lagi perseteruan antara pembuat virus dan antivirus yang tidak pernah berhenti sepanjang masa.
Fenomena
seperti ini adalah sebagian kecil contoh yang dekat dengan kehidupan
kita. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita harus
menyikapi? Apakah kita berdiam diri? Atau ikut terlibat dalam
perkembangan teknologi informasi? Dampak positif dan negative dari suatu
perkembangan teknologi adalah pilihan di tangan kita. Selain
keuntungan yang dapat diperoleh, penggunana teknologi informasi di
beberapa perpustakaan dapat menimbulkan masalah seperti:
a. Penggunaan
komputer yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat pekerjaan, di
sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban pekerjaan semakin
berkurang dengan adanya komputer.
b. Adanya
kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Kemudahan
pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data memberi peluang untuk
memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia dapat diakses
oleh orang lain.
c. Perlindungan
terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau
kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain
tanpa seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya
digunakan untuk mencari keuntungan pribadi.
d. Ketergantungan
pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau komputer
terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
e. Ketidakmampuan
sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat menimbulkan kendala
dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru menghambat pekerjaan.
Tentu
tidak tiap perpustakaan harus memiliki komputer atau menerapkan
teknologi informasi dalam pengelolaannya. Semua tergantung pada
kemampuan perpustakaan itu sendiri dalam mengembangkan sistem
pengelolaan informasinya. Pengelolaan secara tradisional masih
dimungkinkan bila sumber daya manusia atau dana belum mencukupi untuk
menunjang penerapan teknologi informasi. Pada intinya besar tidaknya
perpustakaan bukan diukur dari peralatan yang dimiliki, melainkan dari
kandungan informasi yang dimiliki dan bagaimana pengelolaannya sehingga
memudahkan pengguna untuk memperoleh informasi sekecil dan dalam bentuk
apapun.
Artikel ini di ambil dari beberapa sumber, berikut sumber-sumbernya :
0 komentar:
Posting Komentar